STIKes Respati Gelar Sosialisasi Program “BEM Berdampak” di Kantor Kepala Desa Cikunir

 


Humas — STIKes Respati. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIKes Respati Tasikmalaya melaksanakan kegiatan Sosialisasi Program “BEM Berdampak” di Kantor Kepala Desa Cikunir, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, sebagai salah satu bentuk pengabdian mahasiswa terhadap masyarakat, terutama dalam upaya penanggulangan stunting di wilayah pedesaan.

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Desa Cikunir, Bidan Desa, Sekretaris Kecamatan Singaparna, serta perwakilan dari Puskesmas Singaparna. Dalam kegiatan tersebut, Sinta Fitriyani, S.K.M., M.K.M. sebagai pembimbing mahasiswa STIKes Respati memaparkan gagasan program “Mahasiswa Berdampak” yang berfokus pada produksi dan distribusi bantuan pangan berbasis pemberdayaan masyarakat menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) di lokus stunting Kabupaten Tasikmalaya.



Melalui pemanfaatan teknologi SIG, program ini diharapkan dapat membantu pemetaan wilayah prioritas stunting sekaligus memperkuat kolaborasi antara pemerintah desa, tenaga kesehatan, dan masyarakat dalam mempercepat penurunan angka stunting.

Dalam kesempatan tersebut, perwakilan dari Kecamatan Sinaparna menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap inisiatif inovatif yang dilakukan oleh STIKes Respati.



“Kami dari Kecamatan Samarang mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada STIKes Respati atas inovasinya dalam pengembangan program ‘Mahasiswa Berdampak’ yang berfokus pada produksi dan distribusi bantuan pangan berbasis pemberdayaan masyarakat menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) di lokus stunting Kabupaten Tasikmalaya. Kami sangat mendukung penuh program ini dan berbesar hati jika dapat menjadi pilot project, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan membantu mengatasi masalah stunting di wilayah kami,” ujar perwakilan Kecamatan Samarang.


Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk nyata kontribusi STIKes Respati dalam mengimplementasikan
Tridharma Perguruan Tinggi, khususnya bidang pengabdian kepada masyarakat. Melalui sinergi antara mahasiswa, pemerintah desa, tenaga kesehatan, dan instansi terkait, diharapkan program “BEM Berdampak” dapat menjadi model kolaborasi efektif untuk meningkatkan kesejahteraan dan derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Tasikmalaya. (fy)